Oleh : Sri Rezeqi Dwi H.
Pergantian tahun tinggal menunggu hitungan hari saja, dalam waktu sekejap kita akan meninggalkan tahun 2007 yang penuh kenangan yang akan selalu membekas di hati setiap manusia yang tinggal di negri ini, negara Indonesia tercinta. Namun kenangan-kenangan yang tersisa banyak kenangan pahit yang sangat menyayat hati dan cukup menyakitkan untuk di ingat. Banyak kejadian yang terjadi di negri ini selama tahun 2007. maka tidak ada salahnya kalau kita mencoba untuk merefleksikan perjalanan negri ini selama tahun 2007.
Dari awal tahun sampai hampir tutup tahun bencana di negri ini tidak henti-hentinya, dari tenggelamnya kapal, gempa bumi, ancaman gunung meletus, dan terakhir bencana banjir mngancam hampir di seluruh wilayah Indonesia bahkan mengakibatkan tanah longsor yang memakan korban tidak sedikit.
Tidak hanya bencana alam yang mengancam keselamatan manusia. Walaupun bencana-bencana tadi tidak lepas dari peran tangan-tangan jahil manusia yang punya hobby baru buat gunduli hutan, buang sampah semau gue, belum lagi global warming yang akibatnya sudah kita rasakan (pergantian cuaca yang tidak menentu, bencana alam yang terus menerus). Namun terpuruknya negri ini juga di akibatkan karena banyak pejabat-pejabat yang ga bosen-bosennya buncitin perut pake duit rakyat alias korupsi. Weleh-weleh sungguh luar biasa negri ini.
Tunggu-tunggu, ternyata ga Cuma sampai disitu aja. Masih ada lagi yang lainnya, coba kita lihat lagi, Ternyata orang miskin yang ada dinegri ini semakin bertambah saja, belum lagi banyak pengangguran yang di akibatkan out sorsing yang di lakukan oleh perusahaan-perusahaan. Tidak hanya itu, tenaga kerja-tenaga kerja yang berasal dari luar negri menggantikan tenaga kerja-tenaga kerja lokal yang diakibatkan adanya pasar bebas yang mulai di berlakukan di negeri ini.
Ini belum selesai, masih ada lagi yang lainya. Coba kita lihat lagi. Anda tahu bahwa ternyata sampai sekarang kebijakan-kebijakan yang di buat pemerinah buat rakyatnya bisa di bilang belum terjadi, tidak percaya? Sekarang kita buktikan:
- Subsidi pemerintah 20% untk pendidikan ternyata itu belum terjadi, padahal sudah setiap hari mahasiswa-mahasiswa yang peduli dengan pendidikan menyuarakan dan menuntut haknya kepada pemerintah, namun sayang keinginan itu belum terpenuhi sampai saat ini. Pemerintah seakan-akan sudah tuli dan selalu menutup telinga jika mendengar”jeritan-jeritan”rakyatnya.
- RUU BHP (Rancangan Undang-undang Badan HukumPendidikan) yang mulai d berlakukan di Indonesia akan semakin mencekik orang miskin, walaupun pemerintah akan memberikan keringanan untuk orang miskin namun seperti biasanya,persyaratan yang akan diajukan sangat berbelit-belit.
- Sampai sekarang nasib buruh dipertaruhkan. Sampai detik ini mereka harus bekerja keras menutut kenaikan UMR yang sampai sekarang hanya pengusaha yang diuntungkan.
- Nasib buruh migran juga masih memprihatinkan, masih banyak pekerja-pekerja Indonesia di luar negri menjadi korban kekerasan majikan yang miskin moral.
Kalau kita buka semua pasti masih banyak yang harus di koreksi selama beberapa tahun pemerintahan SBY-KALLA. Memang benar semua ini butuh kerja sama yang baik antara pemerintah dengan rakyatnya bila ingin merubah Indonesia menjadi lebih baik. Namun apakah benar pemerinatah mau bekerja sama dengan rakyatnya, sedangkan selama ini kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerntah jauh dari kata adil untuk rakyatnya, terutama rakyat miskin. Tidak hanya itu, ternyata pemerintah masih belum ikhlas menampung aspirasi-aspirasi rakyatnya. Jadi sekarang siapa yang harus mencoba mengkoreksi diri? Hanya rakyat saja, atau pemerintah juga? Coba tanyakan pada hati nurani anda.
No comments:
Post a Comment